Kamis, 17 Maret 2011


  Bogor, pbhmiNET -  Ahad siang (13/2/2011) yang sejuk diiringi dengan kabut gelap menemani acara diskusi yang menarik di Sekretariat HMI Cabang Bogor yang berada di Jl. KH. Soleh Iskandar, Bogor. Diskusi santai tapi serius dengan tema “Rejuvenasi Konstitusi HMI Perlu Tidak?”, adalah respons terhadap semakin dekatnya Kongres HMI XXVII di Pekanbaru, 14-19 Juni 2011.

  Diskusi menghadirkan pembicara Ketua MSO PB HMI Roni Hidayat dan dihadiri oleh para kader HMI Cabang Bogor. Menurut Kanda Roni hidayat, rejuvenasi dalam tema ini kurang cocok karena juvenasi identik dengan sesuatu yang kecil dan ketidakmapanan. Namun rejuvenasi menurut kami lebih mengacu kepada pembaharuan.
  Tujuan diadakannya kajian ini yang merupakan salah satu niat sungguh HMI Cabang Bogor dalam menghidupkan Konstitusi HMI, karena dalam beberapa kurun waktu terakhir Konstitusi HMI terasing dari kader HMI sendiri. Seakan-akan Konstitusi HMI sesuatu yang hanya bisa dikatakan dan tulis tanpa ada aplikasi yang jelas.
Konstitusi menurut Kanda Roni seharusnya memiliki aspek koherensi dan aplicable. Koherensi berarti berhubungan satu sama lain. Aplicable berarti bisa teraplikasi dalam perilaku individu dan organisasi HMI. Ada beberapa hal yang menjadi diskusi serius pada kajian tersebut, diantaranya AD pasal 10 dan pasal 20 yang masih ambigu, pedoman keanggotaan yang sekarang menjadi bahasan populer baik di dunia maya maupun dalam forum HMI yang lain, administrasi HMI yang sekarang mulai luntur oleh teknologi, istilah-istilah ambigu dalam Konstitusi. Dibahas pula tentang definisi-definisi kata maupun istilah HMI agar tidak terjadi salah tafsir terhadap Konstitusi. Begitu juga dengan atribut dan lagu Mars Hijau hitam yang iramanya tidak identik dengan lagu “mars”. Keefektifan rapat pleno pun menjadi bahasan dalam kajian ini. Seperti dalam Pleno III kemarin maupun Pleno sebelumnya yang tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, sehingga dianggap Rapat Pleno hanya sekedar pelaksanaan kerja belaka tanpa ada ruh yang kuat.

  Dari beberapa hal tersebut diatas, bahkan mungkin masih ada hal lain dari Konstitusi yang belum terbedah menurut Imam Fahruri selaku Kabid Inbud HMI Cabang Bogor Konstitusi HMI tidak relevan sehingga aplikasinya kedalam diri kader dan organisasi sendiri jauh panggang dari api. Sehingga perlu adanya amandemen Konstitusi HMI. Herdiana selaku Ketua umum HMI Cabang Bogor menambahkan bahwa Kajian ini tidak sebatas ditataran HMI Cabang Bogor saja, namun akan dilakukan dengan cabang-cabang yang lain. Hal ini perlu dilakukan untuk kemajuan HMI, apalagi mendekati Kongres PB HMI.

0 komentar:

Posting Komentar