Sabtu, 21 september 2013, unit jaringan komunikasi dan informasi
mengadakana kegiatan silaturrahmi antar komisariat yaitu ke komisariat fakultas
MIPA dengan tujuan untuk mempererat tali kekeluargaan di internal HMI.
Serangkaian acara silaturrahmi diawali dengan perkenalan pengurus
dari komisariat FTI, yang kemudian dilanjutkan dengan perenalan dari pengurus
komisariat Fakultas MIPA. Setelah perkenalan dilanjutkan dengan sharing –
sharing antara kedua komisariat yang berisikan keluh kesah dan hambatan –
hambatan yang dialami selama periode yang telah berjalan.
Hal – hal yang dibicarakan dan yang dikeluh kesahkan itu adalah
cara menjaring kader dan hambatan – hambatan yang ditemui di intra kampus,
kajian – kajian rutin yang diadakan dikomisariat, cara menggalang dana, dan
kegiatan – kegiatan keislaman yang diadakan di komisariat.
"Tahukah kalian
tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan?
'Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan,' sabda Rasulullah SAW,
'adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali
silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan
(siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali
persaudaraan" (HR Ibnu Majah).
Silaturahmi bukan
sekadar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih
hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai
dengan asal kata silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti
menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang.
Makna menyambungkan
menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung.
Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan
berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini
Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah
seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu
ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR Bukhari).
Oleh karena itu,
menjadi sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa silaturahmi tidak hanya
merekayasa gerak-gerik tubuh, namun harus melibatkan pula aspek hati. Dengan
kombinasi bahasa tubuh dan bahasa hati, kita akan mempunyai kekuatan untuk bisa
berbuat lebih baik dan lebih bermutu daripada yang dilakukan saudara kita
kepada kita.
Dalam sebuah hadis
diungkapkan, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar
pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat.
"Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau
damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus,
mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai
kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah
amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya
dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR
Bukhari Muslim).
Jadi, tetaplah kita
menjaga tali silaturrahmi untuk menjaga eratnya persaudaraan sesame muslim di
kalangan manapun.
wassalam
0 komentar:
Posting Komentar