Sabtu, 11 Juni 2011


Sandy Olivian
*kader Hmi Komfak TI UII

Remediasi merupakan salah satu kebijakan yang akan diterapkan oleh UII. Pada zaman dewasa ini kita dituntut untuk berfikir secara kritis untuk menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada saat ini. Akan tetapi d kampus kita tercinta ini mendidik kita untuk berfikir secara instan, bukan berfikir secara kritis. Karena system yang dibangun untuk melakukan perbaikan nilai dengan remediasi. Terlebih lagi remediasi ini diumpakan seperti “membeli nilai” karena sejati nya apabila kita melakukan perbaikan nilai tidak harus dengan membayar remediasi. Dikhawatirkan output dari mahasiswa uii berfikir secara instan dan komersil karena telah didik dengan system yang ada yaitu remediasi.
Seharusnya uii membekali mahasiswa-mahasiswanya untuk berfikir secara kritis dan mampu menguasai secara mendalam terkait ilmu displin yang mereka ampu. Seperti system yang kita pernah jalani sebelumnya yaitu semester pendek dapat membentuk mahasiswa berfikir secara mendalam tentang disiplin ilmu yang dia ampu. Karena pada saat semester pendek mahasiswa bertatap muka dengan dosen nya lebih intensif dan maksimal yaitu seminggu 2 kali untuk 1 mata kuliah. Dengan jumlah pertemuan yang ada mahasiswa dapat mampu memaksimalkan untuk memperbaiki nilai sebelumnya.
Sebagai perbandingan saja salah satu universitas negri ternama di solo menerapkan system remediasi. Akan tetapi system remediasi yang ditawarkan begitu menguntungkan baik mahasiswa maupun dosen. Awalnya dosen memberitahu kepada mahasiswa nya siapa-siapa saja yang memeliki nilai yang dibawah standart ataupun yang kurang memuaskan melalui pengumuman yang ditempel di papan informasi tiap jurusan. Bagi mahasiswa yang memeliki nilai kurang memuaskan dapat mengikuti remidiasi tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun. Ini merupakan sebuah contoh yang dapat diambil oleh uii.





System remediasi yang ditawarkan oleh uii yaitu dengan membayar remediasi. Ini merupakan suatu bentuk nyata dari komersialisasi yang ditanamkan oleh uii. Seharusnya kita dapat mengambil system yang baik dari universitas negri ternama yang ada disolo. Mereka tidak membebani mahasiswanya untuk memperbaiki nilainya dengan memungut biaya. Selain itu pelaksanaan key in untuk remediasi pun tidak tepat karena pada saat ingi menentukan mata kuliah yang ingin diremediasi nilai sepenuhnya belum keluar, dikarenakan jarak waktu nya yang sedikit antara selesai ujian akhir semester dengan pelaksanaan key in. mengakibatkan mahasiswa kesulitan untuk memperkirakan mata kuliah mana saja yang ingin di remediasi.
Sebaiknya uii mengambil kebijakan dengan menunkana system yang lama yaitu semester pendek. Karena dengan system semester pendek mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendalami kesalahan atau materi-materi yang ia belum pahami ketika ia mendapatkan nilai kurang maksimal. Selain itu semester pendek juga memiliki frekuensi tatap muka sebanyak seminggu 2x setiap mata kuliah yang diambilnya.sehingga mahasiswa dapat mengerti dengan mendalam kesalahan atau kurang pemahaman ketika mahasiswa tidak mengerti ketika kuliah regular.
System semester pendek ini jelas lebih baik ketimbang dengan system remediasi karena system remediasi dapat membentuk karakter mahasiswa yang komersil, berfikir secara instan, dan tidak mau berfikir secara kritis untuk memahami disiplin ilmu yang mereka ampu. 
Categories:

1 komentar:

  1. Kalo ga mau bayar yo jadilah orang pintar.....
    jadi ga perlu remidi....

    BalasHapus